Kecermatan Imam Syafi'i


Pada suatu ketika Al-Imam Asy-Syafi’iy berkunjung ke rumah Al-Imam Ahmad bin Hambal. Saat itu Imam Ahmad mempunyai seorang putri yang telah lama mendengar tentang kealiman dan ketekunan Imam Syafi’iy terhadap ilmu pengetahuan serta ketaatan beliau kepada Allah SWT. Didorong oleh rasa ingin tahu yang begitu besar, putri Imam Ahmad tersebut tidaklah tidur. Sebentar-sebentar ia mengintai kamar Imam Syafi’iy dengan tujuan untuk melihat bagaimana aktivitas Imam Syafi’iy di tengah malam. Tapi sampai sepertiga malam pun Imam Syafi’iy masih tidur di atas balai-balai.


Waktu pun semakin berjalan dan fajar pun mulai menjelang, Imam Syafi’iy masih tampak tidur. Sementara Imam Ahmad bin Hambal di kala itu sedang asyik berdzikir, berwirid dan bermunajat kepada Allah.

Saat fajar akhirnya datang. Disaat Imam Ahmad lagi bercakap-cakap dengan putrinya, bangunlah Imam Syafi’iy dari tempat tidur beliau. Kemudian Imam Ahmad menyapa beliau,

“Bagaimana keadaan engkau pada malam tadi?”

Imam Syafi’iy menjawab,

“Aku tadi malam memperoleh berkah yang banyak sekali. Semalam aku berhasil menyelesaikan seratus permasalahan dengan sebaik-baiknya, yang nantinya akan sangat berguna bagi kaum muslimin.”

Seperginya Imam Syafi’iy dari kediaman beliau, Imam Ahmad langsung berkata kepada putrinya,

“Itulah yang beliau kerjakan semalaman padahal beliau dikira tidur mendengkur di atas balai-balai. Pekerjaan beliau yang demikian itu lebih utama daripada ibadahku sepanjang malam tadi.”

[Disarikan dari "Riwayat Ulama Besar : Imam Syafi'iy", karangan Hilaluddin, hal. 23-24]