- Hadits
Ke – 1: Diriwayatkan dari Abi
Hurairah r.a, dia berkata; telah bersabda Rasulullah saw “Ketika Allah menetapkan
penciptaan makhluk, Dia menuliskan dalam kitab-Nya ketetapan untuk
diri-Nya sendiri: Sesungguhnya rahmat-Ku (kasih sayangku) mengalahkan
murka-Ku” (diriwayatkan oleh Muslim begitu juga oleh al-Bukhari,
an-Nasa-i dan Ibnu Majah)
- Hadits
Ke – 2: Diriwayatkan dari Abi
Hurairah r.a., bahwasanya Nabi saw bersabda, telah Berfirman Allah ta’ala:
Ibnu Adam (anak-keturunan Adam/umat manusia) telah mendustakanku, dan
mereka tidak berhak untuk itu, dan mereka mencelaku padahal mereka tidak
berhak untuk itu, adapun kedustaannya padaku adalah perkataanya, “Dia
tidak akan menciptakankan aku kembali sebagaimana Dia pertama kali
menciptakanku (tidak dibangkitkan setelah mati)”, adapun celaan mereka
kepadaku adalah ucapannya, “Allah telah mengambil seorang anak, (padahal)
Aku adalah Ahad (Maha Esa) dan Tempat memohon segala sesuatu (al-shomad),
Aku tidak beranak dan tidak pula diperankkan, dan tidak ada bagiku satupun
yang menyerupai”. (Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan begitu juga
oleh an-Nasa-i)
- Hadits
Ke – 3: Diriwayatkan dari Zaid bin
Khalid al-Juhniy r.a, beliau berkata, Rasulullah saw memimpin kami shalat
shubuh di Hudaibiyah, diatas bekas hujan yang turun malamnya, tatkala
telah selesai, Nabi saw menghadap kepada manusia (jama’ah para
shahabat), kemudian beliau bersabda, “Tahukah kalian apa yang telah
difirmankan Tuhan kalian?”, (para sahabat) berkata, “Allah dan Rasul-Nya
lebih mengetahui”, Rasulullah bersabda, “(Allah Subhanahu wa ta’ala
berfirman) Pagi ini ada sebagian hamba-Ku yang beriman kepada-Ku dan ada yang
kafir, adapun orang yang mengatakan, ‘kami telah dikaruniai hujan sebab
keutamaan Allah (fadlilah Allah) dan kasih sayang-Nya (rahmat-Nya), maka
mereka itulah yang beriman kepada-Ku dan kafir kepada bintang – bintang’;
dan adapun yang berkata, ‘kami telah dikaruniai hujan sebab bintang ini
dan bintang itu, maka mereka itulah yang kafir kepada-Ku dan beriman
kepada bintang – bintang’ ”. (Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan begitu
juga oleh an-Nasa-i)
- Hadits
Ke – 4: Diriwayatkan dari Abi
Hurairah r.a, beliau berkata, telah bersabda Rasulullah saw, “Allah Telah
Berfirman,’Anak – anak adam (umat manusia) mengecam waktu; dan aku adalah
(Pemilik) Waktu; dalam kekuasaanku malam dan siang’ ” (Diriwayatkan
oleh al-Bukhari dan begitu juga Muslim.)
- Hadits
Ke – 5: Diriwayatkan dari Abi
Hurairah r.a, beliau berkata, Telah bersabda Rasulullah saw “Telah
berfirman Allah tabaraka wa ta’ala (Yang Maha Suci dan Maha Luhur), Aku
adalah Dzat Yang Maha Mandiri, Yang Paling tidak membutuhkan sekutu;
Barang siapa beramal sebuah amal menyekutukan Aku dalam amalan itu, maka
Aku meninggalkannya dan sekutunya” (Diriwayatkan oleh Muslim dan begitu
juga oleh Ibnu Majah)
- Hadits
Ke – 6: Diriwayatkan dari Abi
Hurairah r.a, beliau berkata, Aku telah mendengar Rasulullah saw bersabda,
“Sesungguhnya salah seorang yang pertama di hisab di hari kiamat adalah
seorang lakilaki yang mati syahid (gugur dalam peperangan); kemudian
disebutkan baginya semua kenikmatan-kenikmatan yang diberikan kepadanya,
dan dia mebenarkannya. Kemudia Allah Subhanahu wa ta’ala bertanya
kepadanya, ‘Apa yang kamu kerjakan dengan nikmat itu?’, lelaki itu
menjawab, ‘Aku berperang untuk-Mu hingga aku syahid’; Allah menjawab,
“Kamu berdusta, (akan tetapi sesungguhnya) engkau berperang agar orang
menyebutmu pemberani, dan (orang – orang) telah menyebutkan demikian itu,
kemudian diperintahkan (malaikat) agar dia diseret di atas wajahnya hingga
sampai di neraka dan dilemparkan kedalamnya”. Dan (selanjutnya adalah)
seorang laki – laki yang mempelajari ilmu dan mengamalkannya serta dia
membaca al-Quran, kemudian dia didatangkan, kemudian disebutkan nikmat –
nikmat yang diberikan kepadanya dan dia membenarkannya. Kemudian Allah
bertanya, ‘Apa yang kamu kerjakan dengan nikmat – nikmat itu?’ lelaki itu
menjawab, ‘Aku mencari ilmu dan engamalkannya/mengajarkannya, dan
aku membaca al-Quran karena-Mu’. Allah berfirman, “kamu berdusta, (akan
tetapi) kamu mencari ilmu itu agar disebut sebagai ‘alim (orang yang
berilmu), dan kamu membaca al-Quran agar orang menyebutmu qari’, dan kamu
telah disebut demikian itu (alim & qari’)” kemudian diperintahkan
(malaikat) kepadanya, agar dia diseret di atas wajahnya hingga sampai di
neraka dan di masukkan kedalam neraka” Dan (selanjutnya) seorang laki –
laki yang diluaskan (rizkinya) oleh Allah. Dan dikaruniai berbagai harta
kekayaan. Kemudian dia dihadapkan, dan disebutkan nikmat – nikmat yang
diberikan kepadanya, dan dia membenarkannya. Kemudia Allah Subhanahu wa
ta’ala berfirman, “Apa yang kamu kerjakan dengan nikmat – nikmat
itu?”, lelaki itu menjawab, “Tidaklah aku meninggalkan jalan yang aku
cintai selain aku menginfakkan hartaku untuk-Mu”; Allah Subhanahu wa
ta’ala berfirman, “Kamu berdusta, tetapi kamu melakukan itu semua agar
orang menyebutmu dermawan, dan kamu telah disebut demikian”. Kemudian diperankkan
(malaikat) kepadanya, agar dia diseret di atas wajahnya, hingga sampai
dineraka dan dimasukkan kedalam neraka. (HR. Muslim dan begitu juga
at-Tirmidzi dan an-Nasai)
- Hadits
Ke – 7: Diriwayatkan dari Uqbah bin
Amir r.a., beliau berkata, aku mendengar Rasulullah saw bersabda, “Tuhanmu
bangga terhadap seorang pengembala kambing, yang berada di atas
gunung/bukit, dia mengumandangkan adzan untuk sholat dan mengerjakan
sholat, kemudian Allah ‘azza wa jalla (Yang Maha Perkasa dan Maha Luhur)
berfirman, ‘Lihatlah hambaku ini, dia mengumandangkan adzan dan menegakkan
sholat (iqomat) karena takut kepada-Ku, maka sesungguhnya Aku telah
mengampuni hambaku ini, dan Aku akan memasukkannya kedalam surga’” (Diriwayatkan
oleh an – Nasai dengan sanad yang shahih.)
- Hadits
Ke – 8: Diriwayatkan dari Abi
Hurairah r.a. Bahwasanya nabi saw bersabda, “Barangsiapa mengerjakan
sholat dengan tanpa mebaca, di dalam sholatnya, umm al-Quran (surah
al-Fatihah), maka sholatnya kurang (diucapkan beliau tiga kali, sebagai
penegasan), tidak sempurnalah sholatnya.” kemudian disampaikan kepada Abi
Hurairah, sesungguhnya kami berada di belakang imam, maka beliau berkata,
bacalah dengannya (ummum Quran) untuk dirimu sendiri (sebagai makmum tetap
membaca al-fatihah), karena sesungguhnya aku mendengar Rasulullah saw
bersabda, “Allah ‘azza wa jalla berfirman, ‘Aku membagi sholat antara Aku
dan hamba-Ku menjadi dua bagian. Dan bagi hamba-Ku apa yang dia mohonkan,
maka ketika hambaku berkata (Segala Puji Hanya Bagi Allah, Tuhan semesta
alam) Allah ‘azza wa jalla berfirman, Hambaku telah memuji-Ku, dan ketika
seorang hamba berkata, (Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang) Allah ‘azza
wa jalla berfirman, ‘Hambaku telah memujiku’, dan ketika seorang
mengucapkan, (Yang Menguasai di Hari Pembalasan), Allah berfirman,
‘Hambaku telah memuliakan Aku’ – dan (Abu Hurairah) pernah mengatakan
(dengan redaksi), ‘Hambaku telah berserah diri kepadaku’, dan ketika
seseorang berkata, (Hanya kepada Engkau kami menyembah dan hanya kepada
Engkau kami memohon pertolongan), Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,
‘ini adalah bagian-Ku dan bagian hamba-Ku, dan bagi hamba-Ku apa yang
dimintanya’, dan ketika seseorang berkata,: (Tunjukilah kami jalan yang
lurus, (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada
mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka
yang sesat. ), Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, ‘Ini adalah bagi
hambaku, dan bagi hambaku apa yang dia pinta ‘ ” (diriwayatkan oleh
Imam Muslim, dan begitu juga oleh Imam Malik, Imam Tirmidzi, dan ImamAbu
Dawud, Imam Nasai dan Imam Ibnu Majah)
- Hadits
Ke – 9: Diriwayatkan dari Abu
Hurairah r.a., beliau berkata, telah bersabda Rasulullah , “Sesungguhnya
perkara/amal seorang hamba yang dihisab pertama kali adalah shalatnya.
Seandainya (shalatnya) baik, maka benar-benar paling beruntung dan paling
sukses, dan seandainya (sholatnya) buruk, maka dia benar-benar akan kecewa
dan merugi, dan seandainya kurang sempurna shalat fardlunya, Allah ‘azza
wa jalla berfirman, ‘lihatlah apakah bagi hambaku ini (ada amal) sholat
sunnah (mempunyai sholat sunnah) yang bisa menyempurnakan sholat
fardlunya,’ kemudian begitu juga terhadap amal-amal yang lainnya juga
diberlakukan demikian ” (Hadits diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, dan
begitu juga oleh Abu Dawud dan Imam An-Nasai dan Ibn Majah serta Imam
Ahmad.)
- Hadits
Ke – 10: Diriwayatkan dari Abi
Hurairah r.a., dari Nabi saw, beliau bersabda, ”Allah Azza wa Jalla
berfirman, ‘Puasa itu untukku, dan Aku yang akan memberikan ganjarannya,
disebabkan seseorang menahan syahwatnya dan makannya serta minumnya
karena-Ku, dan puasa itu adalah perisai, dan bagi orang yang berpuasa dua
kebahagiaan, yaitu kebahagian saat berbuka, dan kebahagiaan ketika bertemu
dengan Tuhannya, dan bau mulut orang yang berpuasa lebih harum disisi
Allah, daripada bau minya misk/kesturi’ ” (Hadits riwayat al-Bukhari,
dan begitu juga oleh imam Muslim, dan Imam Malik, dan Tirmidzi dan
an-Nasai serta Ibnu Majah.)
- Hadits
Ke – 11: Diriwayatkan dari Abi
Hurairah r.a, sesungguhnya Rasulullah saw bersabda, “Allah Subhanahuwa
ta’ala berfirman, berinfaklah wahai anak adam, (jika kamu berbuat
demikian) Aku memberi infak kepada kalian”. (Diriwayatkan oleh Imam
Bukhari dan begitu juga oleh Imam Muslim)
- Hadits
Ke – 12: Diriwayatkan dari Abu Mas’ud
al-Anshari r.a., beliau berkata, telah bersabda Rasulullah , saw “Ada
seorang lelaki sebelum kalian yang dihisab, dan tidak ditemukan satupun
kebaikan ada padanya kecuali bahwa dia adalah orang yang banyak bergaul
dengan manusia, dan dia orang yang lapang(berkecukupan), serta dia
memerintahkan kepada pegawai-pegawainya untuk membebaskan orang-orang yang
kesulitan (dari membayar hutang), kemudian Rasulullah bersabda, Allah
Subhanahu wa ta’ala berfirman,’Kami *(Allah) lebih berhak untuk berbuat
itu daripada dia, (oleh karena itu) bebaskan dia’ ” (Hadits riwayat
Muslim, begitujuga oleh al-Bukhari dan an-Nasai.)
- Hadits
Ke – 13: Diriwayatkan dari ‘Adiy ibn
Hatim r.a., beliau berkata, ketika aku sedang berada disamping Rasulullah
saw, kemudian datanglah dua orang laki-laki, salah satunya mengadukan
tentang kemiskinan, dan lelaki yang lainnya mengadukan tentang perampokan
di jalan, kemudian Rasulullah saw bersabda, “Adapun mengenai perampokan,
sesungguhnya kelak dalam waktu yang tidak lama, akan datang suatu masa,
ketika sebuah kafilah tidak memerlukan pengawal saat menuju Makkah, dan
adapun tentang kemiskinan, tidak akan datang hari Kiamat, (sehingga datang
masa dimana) seorang diantara kalian berdiri untuk mencari orang yang mau
menerima sedekah, namun tidak dapat menemukan seorangpun yang mau
menerimanya, kemudian (dihari kiamat) setiap orang diantara kalian akan
berdiri dihadapan Allah, yang tidak ada diantaranya dan Allah hijab/tabir,
dan tidak pula ada penerjemah yang menerjemahkan/juru bicara untuk orang
tersebut, kemudian Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, ‘bukankah Aku
telah memberimu harta?’ kemudian orang itu menjawab, ‘benar’, kemudian
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, ‘bukankah telah aku utus kepadamu
seorang Rasul? ‘, lalu orang itu menjawab, ‘benar’, kemudian ia melihat ke
arah kanannya, maka ia tidak mendapati kecuali Neraka, kemudian dia
melihat ke arah kirinya, dan tidak mendapati kecuali Neraka. Maka jagalah
diri-diri kalian dari api Neraka, meskipun dengan (bersedakah) separuh
buah kurma, dan jika dia tidak mendapatinya (kurma/barang untuk
bersedekah) maka (bersedahlah) dengan perkataan yang baik” (Hadits
diriwayatkan oleh Imam Bukhari.)
- Hadits
Ke – 14: Diriwayatkan dari Abu
Hurairah r.a., bahwasanya Nabi saw bersabda, sesungguhnya Allah tabaaraka
wa ta’ala (Maha Memberkati dan Maha Tinggi) memiliki banyak malaikat yang
selalu mengadakan perjalanan yang jumlahnya melebihi malaikat pencatat
amal, mereka senantiasa mencari majelis-majelis dzikir. Apabila mereka
mendapati satu majelis dzikir, maka mereka akan ikut duduk bersama mereka
dan mengelilingi dengan sayap-sayapnya hingga memenuhi jarak antara mereka
dengan langit dunia. Apabila para peserta majelis telah berpencar mereka
naik menuju ke langit. Beliau melanjutkan: Lalu Allah Yang Maha Mulia lagi
Maha Agung menanyakan mereka padahal Dia lebih mengetahui daripada mereka:
Dari manakah kamu sekalian? Mereka menjawab: Kami datang dari tempat
hamba-hamba-Mu di dunia yang sedang mensucikan [Tasbih], mengagungkan
[Takbir], membesarkan [Tahlil], memuji [Tahmid] dan memohon kepada Engkau.
Allah bertanya lagi: Apa yang mereka mohonkan kepada Aku? Para malaikat
itu menjawab: Mereka memohon surga-Mu. Allah bertanya lagi: Apakah mereka
sudah pernah melihat surga- Ku? Para malaikat itu menjawab: Belum wahai
Tuhan kami. Allah berfirman: Apalagi jika mereka telah melihat surga-Ku?
Para malaikat itu berkata lagi: Mereka juga memohon perlindungan
kepada-Mu. Allah bertanya: Dari apakah mereka memohon perlindungan-Ku?
Para malaikat menjawab: Dari neraka-Mu, wahai Tuhan kami. Allah bertanya:
Apakah mereka sudah pernah melihat neraka-Ku? Para malaikat menjawab:
Belum. Allah berfirman: Apalagi seandainya mereka pernah melihat
neraka-Ku? Para malaikat itu melanjutkan: Dan mereka juga memohon ampunan
dari-Mu. Beliau bersabda, kemudian Allah berfirman: Aku sudah mengampuni
mereka dan sudah memberikan apa yang mereka minta dan Aku juga telah
memberikan perlindungan kepada mereka dari apa yang mereka takutkan.
Beliau melanjutkan lagi lalu para malaikat itu berkata: Wahai Tuhan kami!
Di antara mereka terdapat si Fulan yaitu seorang yang penuh dosa yang
kebetulan lewat lalu duduk ikut berdzikir bersama mereka. Beliau berkata,
lalu Allah menjawab: Aku juga telah mengampuninya karena mereka adalah
kaum yang tidak akan sengsara orang yang ikut duduk bersama mereka. (Hadits
diriwayatkan oleh Imam Muslim, begitu juga oleh Imam Bukhari at-Tirmidzi
dan an-Nasa’i.)
- Hadits
Ke – 15: Diriwayatkan dari Abu
Hurairah r.a., beliau berkata, telah bersabda Rasulullah saw
“Telahberfirman Allah Subhanahu wa ta’ala, ‘Aku adalah sebagaimana
prasangka hambaku kepadaku,dan Aku bersamanya ketika dia mengingatku, dan
jika hambaku mengingatku dalam sendirian,maka Aku mengingatnya dalam
diri-Ku sendiri, dan jika dia mengingatku di dalam sebuahkelompok/jama’ah,
(maka) Aku mengingatnya dalam kelompok yang lebih baik dari
kelompoktersebut, dan jika dia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat
kepadanya sehasta, dan jikadia mendekat kepadaku sehasta, Aku mendekat
kepadanya satu depa, dan jika dia mendatangikudengan berjalan, Aku
mendatanginya dengan berjalan cepat’ ”(Hadits diriwayatkan oleh Imam
Bukhari, begitu juga oleh Imam Muslim, Imam Tirmidzi danImam Ibnu Majah.)
- Hadits
Ke – 16: Diriwayatkan oleh Ibn ‘Abbas
r.anhumaa, dari Nabi saw Sesungguhnya Allah menulis semuakebaikan dan
keburukan. Barangsiapa berkeinginan berbuat kebaikan, lalu dia tidak
melakukannya, Alloh menulis di sisiNya pahala satu kebaikan sempurna
untuknya. Jika dia berkeinginan berbuat kebaikan, lalu dia melakukannya,
Alloh menulis pahala sepuluh kebaikan sampai 700 kali, sampai berkali
lipat banyaknya. Barangsiapa berkeinginan berbuat keburukan, lalu dia
tidak melakukannya, Alloh menulis di sisiNya pahala satu kebaikan sempurna
untuknya. Jika dia berkeinginan berbuat keburukan, lalu dia melakukannya,
Alloh menulis satu keburukan saja. (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim.)
- Hadits
Ke – 17: Dari Abu Dzar Al Ghifari
radhiallahuanhu dari Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam sebagaimana
beliau riwayatkan dari Rabbnya Azza Wajalla bahwa Dia berfirman :
Wahai hambaku, sesungguhya aku telah mengharamkan kezaliman atas diri-Ku
dan Aku telah menetapkan haramnya (kezaliman itu) diantara kalian, maka
janganlah kalian saling berlaku zalim. Wahai hambaku semua kalian adalah
sesat kecuali siapa yang Aku beri hidayah, maka mintalah hidayah kepada-Ku
niscaya Aku akan memberikan kalian hidayah. Wahai hambaku, kalian semuanya
kelaparan kecuali siapa yang aku berikan kepadanya makanan, maka mintalah
makan kepada-Ku niscaya Aku berikan kalian makanan. Wahai hamba-Ku, kalian
semuanya telanjang kecuali siapa yang aku berikan kepadanya pakaian, maka
mintalah pakaian kepada-Ku niscaya Aku berikan kalian pakaian. Wahai
hamba-Ku kalian semuanya melakukan kesalahan pada malam dan siang hari dan
Aku mengampuni dosa semuanya, maka mintalah ampun kepada- Ku niscaya akan
Aku ampuni. Wahai hamba-Ku sesungguhnya tidak ada kemudharatan yang dapat
kalian lakukan kepada-Ku sebagaimana tidak ada kemanfaatan yang kalian
berikan kepada- Ku. Wahai hamba-Ku seandainya sejak orang pertama diantara
kalian sampai orang terakhir, dari kalangan manusia dan jin semuanya
berada dalam keadaan paling bertakwa diantara kamu, niscaya hal tersebut
tidak menambah kerajaan-Ku sedikitpun . Wahai hamba-Ku seandainya sejak
orang pertama diantara kalian sampai orang terakhir, dari golongan manusia
dan jin diantara kalian, semuanya seperti orang yang paling durhaka
diantara kalian, niscaya hal itu tidak mengurangi kerajaan-Ku sedikitpun
juga. Wahai hamba-Ku, seandainya sejak orang pertama diantara kalian
sampai orang terakhir semunya berdiri di sebuah bukit lalu kalian meminta
kepada-Ku, lalu setiap orang yang meminta Aku penuhi, niscaya hal itu
tidak mengurangi apa yang ada pada-Ku kecuali bagaikan sebuah jarum yang
dicelupkan di tengah lautan. Wahai hamba-Ku, sesungguhnya semua perbuatan
kalian akan diperhitungkan untuk kalian kemudian diberikan balasannya,
siapa yang banyak mendapatkan kebaikan maka hendaklah dia bersyukur kepada
Allah dan siapa yang menemukan selain (kebaikan) itu janganlah mencela
kecuali dirinya. (Diriwayatkan oleh Imam Muslim, begitu juga oleh Imam
Tirmidzi dan Imam Ibn Majah)
- Hadits
Ke – 18: Diriwayatkan dari Abu
Hurairah r.a., beliau berkata, telah bersabda Rasulullah saw, sesungguhnya
Allah Azza wa Jalla kelak dihari kiamat akan berfirman, “Wahai anak cucu
Adam, aku sakit dan kamu tidak menjengukku”, ada yang berkata, “Wahai
Tuhanku, bagaimana kami menjenguk-Mu sedangkan Engkau adalah Tuhan Semesta
Alam”, Allah berfirman, “Tidakkah engkau tahu, sesungguhnya hambaku yang
bernama Fulan sakit, dan kamu tidak menjenguknya? Tidakkah engkau
tahu, sesungguhnya jika kamu menjenguknya, engkau akan mendapatiku
didekatnya. Wahai anak cucu adam, aku meminta makanan kepadamu, namun kamu
tidak memberiku makanan kepada-Ku”, ada yang berkata, “Wahai Tuhanku,
bagaimana kami dapat memberi makan kepada-Mu sedangkan Engkau adalah Tuhan
Semesta Alam?” Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, “Tidakkah engkau tahu,
sesungguhnya hambaku fulan meminta makanan, dan kemudian kalian
tidak memberinya makanan? Tidakkah engkau tahu, seandainya engkau
memberinya makanan, benar-benar akan kau dapati perbuatan itu di sisi-Ku.
Wahai anak cucu adam, Aku meminta minum kepadamu, namun engkau tidak
memberi-Ku minum” , ada yang berkata, “Wahai Tuhanku, bagaimana kami
memberi minum kepada-Mu sedangkan Engkau adalah Tuhan Semesta Alam?” Allah
Subhanahu wa ta’ala berfirman, “Seorang hambaku yang bernama fulan meminta
minum kepadamu, namun tidak engkau beri minum, tidakkah engkau tahu,
seandainya engkau memberi minum kepadanya, benar – benar akan kau dapati
(pahala) amal itu di sisi-Ku” (Hadist diriwayatkan oleh Muslim.)
- Hadits
Ke – 19: Diriwayatkan dari Abu
Hurairah r.a, beliau berkata, Rasulullah saw bersabda, “Allah ‘Azza wa
Jalla berfirman, ‘Kesombongan adalah seledangku, dan keagungan adalah
kain(sarung)ku, barangsiapa bersaing (turut memiliki) dalam salah satu
dari kedua hal tersebut, maka benar-benar akan aku lemparkan dia di dalam
neraka’ ” (Hadist diriwayatkan oleh Abu Dawud, begitu juga oleh Ibn
Majah dan Imam Ahmad, dengan sanad yang shahih.)
- Hadits
Ke – 20: Dari Abu Hurairah r.a.,
bahwasannya Rasulullah saw telah bersabda, “pintu – pintu surga dibuka
pada hari senin dan hari kamis, maka diampunilah setiap hamba yang tidak mensekutukan
Allah dengan sesuatu apapun, kecuali seorang laki-laki yang diantaranya
dan saudaranya bermusuhan, maka dikatakan kepadanya, tundalah hingga
keduanya berdamai, tundalah hingga keduanya berdamai, tundalah hingga
keduanya berdamai ”. (hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim, begitu juga
oleh Imam Malik dan Abu Dawud.)
- Hadits
Ke – 21: Dari Abu Hurairah r.a., dari
Nabi saw, beliu bersabda, “Allah Ta’ala berfirman: Ada tiga jenis orang
yang Aku menjadi musuh mereka pada hari qiyamat, seseorang yang bersumpah
atas namaku lalu mengingkarinya, seseorang yang menjual orang yang telah
merdeka lalu memakan (uang dari) harganya dan seseorang yang
memperkerjakan pekerja kemudian pekerja itu menyelesaikan pekerjaannya
namun tidak dibayar upahnya” (Hadits diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan
begitu juga Imam Ibnu Majah dan Imam Ahmad.)
- Hadits
Ke – 22: Diriwayatkan dari Abu Sa’id
r.a., beliau berkata, Rasulullah saw telah bersabda, ““Janganlah
salah seorang mencela dirinya sendiri.” Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah,
bagaimana seseorang mencela dirinya sendiri?” Beliau menjawab: “Dia
melihat perkara Allah diperbincangkan, lalu dia tidak mengatakan
(pembelaan) kepadanya, maka Allah ‘azza wajalla akan berkata kepadanya
kelak di hari Kiamat; ‘Apa yang mencegahmu untuk mengatakan begini dan
begini! ‘ lalu ia menjawab, ‘Saya takut terhadap manusia’. Maka Allah pun
berfirman: ‘Aku lebih berhak untuk kamu takuti’.” (Hadits
diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah dengan sanad yang shahih.)
- Hadits
Ke – 23: Dari Abi Hurairah r.a, beliau
berkata, telah bersabda Rasulullah saw, sesungguhnya Allah tabaaraka wa
ta’aala berfirman di hari kiamat, “Dimanakah orang – orang yang saling
mencintai karena-Ku, dihari ini (kiamat) aku menaungi mereka dalam
naunganku, dihari dimana tidak ada naungan kecuali naunganku” (Hadits
riwayat Bukhari, dan begitu juga diriwayatkan oleh Imam Malik.)
- Hadits
Ke – 24: Diriwayatkan dari Abu
Hurairah r.a., beliau berkata, Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya jika
Allah mencintai seorang hamba, Dia memanggil Jibril dan berfirman,
‘Sesunguhnya aku mencintai fulan, maka cintailah dia.’”, Rasulullah
selanjutnya bersabda, maka Jibril pun mencintainya, kemudian Jibril
menyeru penduduk langit, “Sesungguhnya Allah mencintai fulan, maka
cintailah dia”, maka para penghuni langit pun mencintainya, selanjutnya
Rasulullah saw bersabda, “dan kemudian dibumi diapun menjadi orang yang diterima”.
Dan ketika Allah membenci seorang hamba, maka Dia memanggil Jibril dan
kemudian berfirman, “Sesungguhnya aku membenci si fulan, maka bencilah
dia”, maka Jibril pun membenci si Fulan, kemudia Jibril menyeru penduduk
langit, “sesungguhnya Allah membenci si fulan, maka bencilah dia”,
Rasulullah saw melanjutkan, “maka penduduk langitpun membenci fulan,
kemudian diapun dibenci di bumi”. (Hadits riwayat Muslim, dan begitu
juga oleh Imam Bukhari, Malik, dan Imam Tirmidzi.)
- Hadits
Ke – 25: Diriwayatkan dari Abu
Hurairah r.a., beliau berkata, telah bersabda Rasulullah saw, sesungguhnya
Allah ‘azza wa jalla berfirman, “Siapa yang memusuhi seorang
kekasihku, maka Aku menyatakan perang kepadanya, dan tiada mendekat
kepadaku seorang hambaku, dengan sesuatu yang lebih kusukai daripada
melaksanakan kewajibannya, dan selalu hambaku mendekat kepadaku dengan
melakukan sunah – sunah sehingga Aku sukai, maka apabila Aku telah kasih
kepadanya, Akulah yang menjadi pendengarannya, dan penglihatannya, dan
sebagai tangan yang digunakannya dan kaki yang dijalankannya, dan apabila
ia memohon kepadaku pasti kukabulkan dan jika perlindung kepadaku
pasti kulindungi” (Hadits riwayat Bukhari.)
- Hadits
Ke – 26: Diriwayatkan dari Abi Umamah
r.a., dari Nabi saw, beliau bersabda, Allah Azza Wa Jalla berfirman,
Sesungguhnya wali-wali (para kekasih) yang terbaik menurutku adalah
seorang mukmin yang ringan kondisinya, punya bagian dari shalat, menyembah
Tuhannya dengan baik, menaati-Nya saat sepi (dalam keadaan
sirri/tersembunyi), tidak dikenali orang dan tidak ditunjuk dengan jari,
rizkinya pas-pasan (hanya cukup bagi dirinya sendiri) lalu ia bersabar
atas hal itu”. Setelah itu beliau SAW mengetuk-ngetukkan tangan beliau,
kemudian beliau bersabda, “Kematiannya dipercepat, sedikit wanita yang
menangisi dan sedikit harta peninggalanya.” (Hadits riwayat
at-Tirmidzi, dan begitu juga ima Ahmad dan Ibnu Majah, dengan sanad
hasan.)
- Hadits
Ke – 27: Dari Masyruq, beliau
berkata: kami bertanya – atau aku bertanya – kepada Abdullah – maksudnya
adalah Abdullah Ibn Mas’ud – mengenai ayat berikut: Janganlah kamu
mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan
mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezeki. (Ali-Imran:169). Ibnu
Abbas berkata, ketahuilah sesunguhnya aku benar – benar telah menanyakan
ayat tersebut (kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم), maka beliau
bersabda, “ruh-ruh mereka didalam burung-burung berwarna hijau yang
memiliki pelita-pelita yang tergantung di ‘arasy, (ruh mereka) terbang ke
surga sesuai kehendak mereka, dan kemudian kembali ke pelita, kemudian
Tuahan mereka mendatangi mereka dan berfirman, ‘Apakah ada sesuatu yang
kalian inginkan?’, mereka menjawab, ‘adakah lagi yang kami inginkan,
sedangkan kami bebas terbang ke surga sekehendak kami’, dan hal tersebut
ditanyakan kepada mereka tiga kali, dan ketika mereka menyadari bahwa
mereka tidak akan ditinggalkan (tidak ditanya lagi) hingga mereka meminta
sesuatu, mereka selanjutnya berkata, ‘Wahai Tuhan kami, kami berharap
kiranya Engkau kembalikan ruh kami ke dalam jasad kami, hingga kami
terbunuh kembali di jalan-Mu untuk kedua kalinya’, tatkala Allah melihat
bahwa mereka tidak memiliki hajat/keinginan lain lagi, maka mereka
ditinggalkan (tidak ditanya lagi)”. (Diriwayatkan oleh Muslim, begitu
juga oleh at-Tirmidzi, an-Nasai dan Ibnu Majah.)
- Hadits
Ke – 28: Dari Jundub ibn Abdillah
r.a., beliau berkata, telah bersabda Rasulullah saw , “Terdapat seseorang
laki-laki dari orang-orang sebelummu yang memiliki luka, kemudian dia
mengambil pisau dan melukai tanganya, maka darahnya pun terus mengalir
keluar hingga dia meninggal, Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, ‘hambaku
telah bergegas menemuiku karena ulahnya, maka aku haramkan baginya surga
‘” (Hadits diriwayatkan oleh Imam Bukhari.)
- Hadits
Ke – 29: Dari Abu Hurairah r.a.,
sesungguhnya Rasululah saw bersabda, Allah Subhanahu wa ta’ala telah
berfirman, ‘Tidak ada bagi hambaku yang beriman balasan dari-Ku, ketika
aku ambil orang yang saling dia sayangi (kekasihnya) dari penduduk dunia,
kemudian dia mengharapkan keridhaan Allah (balasan pahala dari Alah),
kecuali (pasti akan Ku balas dengan) surga’. (Diriwayatkan oleh
Bukhari.)
- Hadits
Ke – 30: Diriwayatkan dari Abu
Hurairah r.a., bahwa Rasulullah saw bersabda, Allah ‘Azza wa Jalla
berfirman, “Ketika hambaku menyukai untuk bertemu denganku, akupun senang
untuk bertemu dengannya, dan ketika hambaku benci untuk bertemu denganku,
akupun benci bertemu dengannya” (diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan
Imam Malik.). (Dan didalam riwayat Imam Muslim, yang menjelaskan makna
hadits tersebut): dari ‘Aisyah r.anha, beliau berkata, telah bersabda
Rasulullah saw: barangsiapa senang bertemu dengan Allah, Allah pun juga
senang bertemu dengannya, dan barangsiapa yang benci bertemu dengan Allah,
Allah pun juga benci bertemu dengannya. Aku (‘Aisyah r.a) pun bertanya,
“Wahai Nabi Allah, aku membenci mati ? kita semua membenci kematian”,
Rasulullah saw bersabda, “Tidak demikian (maksudnya), akan tetapi, seorang
mukmin ketika diberikan kabar gembira dengan rahmat Allah, keridloan-Nya
dan surga-Nya, maka dia pun senang bertemu dengan Allah, dan Allah pun
senang bertemu dengannya, sedangkan orang kafir, ketika diberitakan kepada
mereka dengan adzab Allah, dan murka-Nya maka mereka benci bertemu dengan
Allah, dan Allah pun juga benci bertemu dengan mereka”.
- Hadits
Ke – 31: Diriwayatkan dari Jundub
r.a., bahwa Rasulullah saw diberitakan bahwa seseorang berkata, “Demi
Allah, Allah tidak akan mengampuni fulan”, dan sesungguhnya Allah
Subhanahu wa ta’ala berfirman, “siapakah yang telah bersumpah dengan
nama-Ku, bahwa aku tidak akan mengampuni fulan, sesungguhnya aku
benar-benar mengampuni fulan, dan Aku membatalkan amal-amalmu”, atau
seperti perkataan/sabda yang serupa kalimat tersebut. (Hadits
diriwayatkan oleh Imam Muslim.)
- Hadits
Ke – 32: Diriwayatkan dari Abu
Hurairah r.a., dari Nabi saw, beliau bersabda, seorang laki-laki yang
telah berbuat melampau batas atas dirinya sendiri, maka ketika ajalnya
akan datang, dia berwasiat kepada anaknya, kemudian dia berwasiat: Ketika
aku telah mati, bakarlah (jasad) aku, kemudian hancurkanlah sampai halus,
selanjutnya sebarkanlah abu (jasad) ku di udara di laut, karena, demi Allah
seandainya Allah menetapkan kepadaku untuk mengadzabku, Dia akan
mengadzabku dengan adzab yang belum pernah ditimpakan kepada seorangpun
(selainku). Maka mereka melakukan apa yang diwasiatkan kepadanya. Kemudian
Allah berfirman kepada bumi, Kumpulkanlah apa yang telah kamu ambil, maka
ketika lelaki itu berdiri (dibangkitkan kembali), selanjutnya Allah
berfirman, “Apa yang mendorongmu untuk melakukan perbuatan tersebut?”,
lelaki itu menjawab, “karena aku takut ( خشي ) kepada-Mu wahai Tuhanku,
(dalam kalimat lain: karenat aku takut kepada-Mu dengan menggunakan خائف
)”. maka Allah pun mengampuni lakilaki tersebut disebabkan hal tersebut
(karena rasa takut kepada Allah). (Diriwayatkan oleh Muslim, dan begitu
juga oleh Imam Bukhari, an-Nasa’i dan Ibn Majah.)
- Hadits
Ke – 33: Diriwayatkan dari Abu
Hurairah r.a., dari Nabi saw, salah satu dari yang di wahyukan dari
Tuhannya ‘Azza wa Jalla, adalah sabdanya, “telah berbuat dosa seorang
hamba dengan suatu perbuatan maksiat/dosa, kemudian dia berkata, Ya
Tuhanku ampunilah bagiku dosaku. Maka Allah tabaraka wa ta’ala berfirman,
‘hambaku telah berbuat dosa dengan suatu perbuatan dosa, dan dia
mengetahui bahwa Tuhannya maha mengampuni dosa dan menghukum perbuatan
dosa.’, kemudian hamba tersebut berbuat dosa kembali, dan kemudian berdoa
(lagi) yaitu: Tuhanku, ampunilah bagiku dosaku. Maka Allah tabaraka wa
ta’ala berfirman, ‘hambaku melakukan perbuatan dosa, dan dia mengetahui
bahwa Tuhannya mengampuni dosa dan mengadzab perbuatan dosa’. Kemudian
hamba tersebut berbuat dosa kembali, dan kemudian berdoa kembali yaitu:
Tuhanku, ampunilah bagiku dosaku, maka Allah tabaraka wa ta’ala berfirman,
‘hambaku telah berbuat dosa, dan dia tahu , dia memiliki Tuhan yang
Mengampuni dosa dan mengadzab perbuatan dosa. Lakukanlah apa yang kamu
kehendaki, karena aku benar-benar telah mengampunimu’ ”. (Hadits
diriwayatkan oleh Imam Muslim, dan begitu juga oleh Imam Bukhari.)
- Hadits
Ke – 34: Diriwayatkan dari Anas r.a.,
beliau berkata, aku mendengar Rasulullah saw bersabda, Allah Subhanahu wa
ta’ala berfirman, “Wahai anak cucu Adam, sesungguhnya bagimu apa yang kamu
pintakan kepadaku dan kamu mohonkankepadaku, aku mengampunimu atas apa
yang ada padamu dan aku tidak memperdulikannya (berapa besar dan banyak
dosa yang ada padamu), wahai anak adam, seandainya engkau datang denga
dosa-dosamu sebanyak awan di langit, kemudian engkau memohon ampunanku,
maka aku mengampunimu, wahai anak cucu Adam, sesungguhnya seandainya
engkau datang kepadaku dengan dosa sepenuh bumi, kemudian engkau menemuiku
dengan tanpa menyekutukanku sama sekali, maka kutemui engkau dengan
ampunan sejumlah itu pula”. (Hadits diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan
begitu juga oleh Imam Ahmad, dan sanadnya Hasan.)
- Hadits
Ke – 35: Diriwayatkan dari Abu
Hurairah r.a., bahwa Rasulullah saw bersabda, Tuhan kita Subhanahu wa
ta’ala setiap malam turun ke langit dunia ketika sepertiga malam terakhir,
kemudian berfirman, “Barangsiapa berdoa kepadaku, akan aku kabulkan, dan
barangsiapa meminta kepadaku, maka akan aku beri, dan barangsiapa memohon
ampunanku, maka aku ampuni”. (Hadits diriwayatkan oleh Imam Bukhari,
begitu juga oleh Imam Muslim, Imam Malik, Imam Tirmidzi dan Abu Dawud, dan
dalam riwayat Muslim, dengan tambahan: Allah turun (di langit dunia)
hingga terbitnya fajar.)
- Hadits
Ke – 36: Diriwayatkan dari Anas r.a.,
dari Nabi saw, beliau bersabda: orang-orang yang beriman berkumpul pada
hari kiamat, kemudian berkata, “Hendaknya kita memohon pertolongan kepada
Tuhan kita”, kemudian mereka mendatangi nabi Adam dan berkata, “Engkau
adalah ayah umat manusia, Allah Subhanahu wa ta’ala telah menciptamu
dengan Tangan-Nya, dan telah bersujud kepadamu para Malaikat, dan engkau
telah Diajarkan (oleh Allah Subhanahu wa ta’ala) namanama segala sesuatu,
maka mintakanlah pertolongan bagi kita kepada Tuhanmu, sehingga kita bias
beristirahat dari tempat kita ini”, Nabi Adam menjawab, “Aku tidak bisa
menolong kalian (memintakan pertolongan kepada Allah),” dan kemudian Nabi
Adam menyebutkan kesalahankesalahannya, dan diapun merasa malu (kepada
Allah, untuk memintakan pertolongan), kemudian dia berkata, “Pergilah
menemui Nuh, karena sesungguhnya dia adalah Rasul pertama yang diutus
Allah kepada penduduk bumi”, kemudian mereka pun mendatangi nabi Nuh, maka
Nuh a.s pun menjawab, “Aku tidak bisa menolong kalian”, kemudian dia
menyebutkan kesalahannya yang mempertanyakan sesuatu yang dia tidak ada
pengetahuan tentangnya, karena itu dia merasa malu (untuk memintakan
pertolongan), kemudian Nabi Nuh berkata, “Temuilah Kekasih Allah Yang Maha
Pengasih (Khalilullah/Khalilurrahman, Nabi Ibrahim a.s)”, merekapun
menemuinya. Nabi Ibrahim pun menjawab, “Aku tidak bisa menolong kalian”,
kemudian beliau berkata, “Temuilah Musa, seogan hamba yang Allah bercakap
denganya, dan diturunkan kepadanya Taurat”, merekapun menemui nabi Musa a.s.,
dan beliaupun menjawab, “Aku tidak bisa menolong kalian”, kemudian beliau
menyebutkan kesalahannya yang telah membunuh seorang manusia untuk
menyelamatkan diri yang lain. Dan beliau merasa malu kepada Tuahnnya.
Kemudian Nabi Musa berkata, “Temuilah Isa, hamba Allah dan Rasul-Nya,
kalimat Allah dan Ruhullah”, kemudian mereka pun menemui nabi Isa
a.s, Nabi Isa pun menjawab, “Aku tidak bisa menolong kalian, temuilah
Muhammad, seorang hamba Allah yang telah diampuni dosa-dosanya baik yang
telah lalu maupun yang akan datang”, maka merekapun menemuiku (Nabi
Muhammad saw), maka akupun berangkat (menemui Allah) sehingga meminta izin
kepada Tuhanku maka Dia memberikan izin kepadaku. Dan ketika aku melihat
Tuhanku, akupun jatuh bersujud, dan Dia pun membiarkanku selama yang
dikehendaki-Nya, kemudian Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, “Angkatlah
kepalamu, dan mintalah, aku akan berikan (yang kau pinta), dan berkatalah,
maka perkataanmu akan didengarkan, dan mintakanlah syafa’at dan syafa’atmu
akan dikabulkan”, maka akupun mengangkat kepalaku, dan aku memuji Allah
dengan segenap pujian yang telah Allah beritahu kepadaku, kemudian aku
memberikan syafa’at dan Allah menetapkan bagiku batasan (jumlah orang yang
dapat diberi syafa’at), kemudian mereka semua dimasukkan ke dalam surga.
Kemudian aku kembali menghadap Allah Subhanahu wa ta’ala, dan ketika aku
melihat Tuhanku (aku pun jatuh bersujud) sebagaimana sebelumnya. Kemudian
aku memberikan syafa’at dan Allah Subhanahu wa ta’ala menetapkan bagiku
batasan (jumlah orang yang diberi syafa’at), maka mereka semua kemudian
dimasukkan ke dalam surga. Kemudian aku kembali menghadap Allah Subhanahu
wa ta’ala untuk ketiga, keempat, hingga aku berkata, “Tidak tersisa di
dalam neraka kecuali orang-orang yang telah ditetapkan di dalam al-Qur’an,
dan orang-orang yang ditetapkan kekal di dalamnya.” (Hadits
diriwayatkan oleh Imam Bukhari (dan begitu juga Muslim, at-Tirmidzi, dan
Ibnu Majah), dan di dalam riwayat yang lain oleh Imam Bukhari, dengan
tambahan: Nabi saw bersabda: dikeluarkan dari api neraka, seseorang yang
pernah berkata: laa ilaha ilallah , dan di dalam hatinya terdapat
kebaikan seberat biji jagung, dan kemudian juga dikeluarkan dari api
neraka, seseorang yang pernah berkata laa ilaha ilallah dan
di dalam hatinya terdapat kebaikan seberat biji gandum, dan juga
dikeluarkan dari neraka seseorang yang pernah berucap laa ilaha ilallah
dan di dalam hatinya ada kebaikan seberat biji sawi (atau seberat atom/dzarrah).
- Hadits
Ke – 37: Diriwayatkan dari Abu
Hurairah r.a., beliau berkata, telah bersabda Rasulullah saw, telah
berfirman Allah Subhanahu wa ta’ala, “Aku telam mempersiapkan bagi hambaku
yang shalih, surga yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah
didengar oleh telinga, dan tidak pernah terlintas di benak manusia”, abu
hurairah selanjutnya berkata, maka bacalah jika kamu kehendaki: “seorangpun
tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam
– macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata”.[QS. As- Sajdah:17] (Diriwayatkan
oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim serta Imam Tirmidzi dan Imam Ibnu
Majah.)
- Hadits
Ke – 38: Diriwayatkan dari Abu
Hurairah r.a., bahwasanya Rasulullah saw bersabda, ketika Allah
menciptakan surga dan neraka, Dia mengutus Jibril untuk melihat neraka,
dan kemudian berfirman: Lihatlah apa yang ada di dalamnya, dan kenikmatan
yang aku janjikan kepada penghuninya di dalamnya. Rasulullah saw
melanjutkan: Kemudia Jibril datang ke surga dan melihat di dalamnya dan
pada kenikmatan yang disiapkan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala kepada para
penghuninya di dalamnya, kemudian Rasulullah saw mengatakan: kemudian
Jibril kembali kepada Allah Subhanahu wa ta’ala dan berkata, “Demi
kemulyaan-Mu, tidak seorangpun yang mendengar tentangnya, kecuali akan
memasukinya”. Kemudian Allah Subhanahu wa ta’ala memerintahkan untuk
menyelimuti/melingkupi surga dengan perkara-perkara yang dibenci (berbagai
kesulitan), kemudian Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman (kepada Jibril):
kembalilah ke surga, dan lihatlah apa yang telah aku persiapkan untuk para
penghuninya di dalamnya. Rasulullah saw melanjutkan, “kemudian kembalilah
Jibril ke surga, maka ketika dia sampai di sana, benar-benar (surga) telah
terlingkupi dengan berbagai kesulitan, kemudia Jibril kembali menemui
Allah Subhanahu wa ta’ala dan berkata, ‘Demi Kemulyaan-Mu, aku benar-benar
kuatir, bahwa tidak akan seorangpun masuk ke dalamnya’. Kemudian Allah
Subhanahu wa ta’ala berfirman, ‘Pergilah ke neraka, dan lihatlah di
dalamnya, dan perhatikan terhadap apa yang aku persiapkan bagi para
penghuninya’. kemudian ketika Jibril sampai di neraka, dia melihat neraka
terdiri dari beberapa tingkatan, yang satu di bawah yang lain, kemudian
dia kembali menemui Allah Subhanahu wa ta’ala dan berkata, ‘Demi
Kemulyaan-Mu, Tidak seorangpun yang mendengar tentangnya akan
memasukinya’. Kemudian Allah Subhanahu wa ta’ala memerintahkan untuk
menyelimuti/melingkupi Neraka dengan syahwat/kesenangan, dan kemudian
berfirman kepada Jibril, ‘Kembalilah ke Neraka’, kemudian Jibril pun
kembali ke Neraka, dan kemudian berkata, ‘Demi Kemulyaan-Mu, hamba
benar-benar kuatir, tidak seorangpun terbebas kecuali akan memasukinya’” (Hadits
diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, dan beliau berpendapat hadits ini berdrajat
hasan shahih begitu juga diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Ibn Majah)
- Hadits
Ke – 39: Diriwayatkan dari Abi Sa’id
al-Khudri r.a., dari Nabi saw, beliau bersabda, “surga dan neraka
berdebat, kemudian neraka berkata: ‘bagianku (aku dimasuki) orang-orang
yang suka menindas dan sombong’, dan surga berkata, ‘bagianku orang-orang
yang lemah (dhu’afa) dan orang-orang miskin’, maka Allah memberi keputusan
diantara mereka, ‘Sesungguhnya engkau surga adalah kasih sayangku,
denganmu aku kasihi siapa saja yang aku kehendaki, dan engkau neraka
adalah adzabku, dengamu aku mengadzab siapa saja yang aku kehendaki, dan
bagi kamu berdua, akulah yang menentukan isinya’”. (Hadits diriwayatkan
oleh Imam Muslim, dan juga oleh Imam Bukhari dan Imam Tirmidzi)
- Hadits
Ke – 40: Diriwayatkan dari Abi Sa’id
al-Khudri r.a., beliau berkata, telah bersabda Nabi saw, sesungguhnya
Allah berfirman (kepada semua penduduk surga), “Wahai para penghuni
surga”, mereka menjawab, “Kami datang memenuhi panggilanmu wahai Tuhan
kami dan kebaikan ada dalam kekuasaan-Mu”, Allah berfirman, “Apakah kalian
Ridlo/puas (terhadap segala nikmat- Ku) ?”, mereka menjawab, “apakah lagi
yang membuat kami tidak ridlo wahai Tuhanku, sedangkan engkau benar-benar
telah memberikan nikmat yang tidak engkau berikan kepada seorang lainpun
dari makhlukmu”, kemudian Allah berfirman, “maukah kalian aku berikan
nikmat yang lebih baik dari itu semua?”, mereka menjawab, “Wahai Tuhanku,
nikmat yang mana lagikah yang lebih utama dari nikmat itu semua?”, Allah
Subhanahu wa ta’ala berfirman, “Aku melimpahkan kepadamu keridloanku, maka
tidak akan ada lagi kemurkaanku pada kalian setelah ini, selamanya”. (Hadits
diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan begitu juga oleh Imam Muslim dan Imam
Tirmidzi.)
1/26/16
Adab Islam