Dzikir Lisan


Dzikir yang dilakukan oleh lisan, diucapkan oleh mulut, yang di suarakan baik dengan suara yang nyaring ataupun pelan.Biasanya, yang di dzikir kan berupa bacaan yang intinya permintaan maaf kepada Sang Khalik, dengan harapan untuk mendapatkan Ampunan dari Allah.  Ada juga bacaan yang berupa pujian, mengagungkan asma Allah. Diantaranya: Istighfar, subhanallah, Tasbih, Tahlil, tahmid dll.
Pada tahap yang paling awal sebaiknya memperbanyak Istighfar yang dilaksanakan secara Dzikir lisan, dengan harapan Allah berkenan mensucikan diri kita dari dosa-dosa yang dilakukan oleh tubuh atau raga.

Sebab jika kita sejenak merenungkan diri akan apa yang telah kita perbuat selama ini sejak tubuh ini dilahirkan sudah berapa banyak dosa yang telah kita perbuat, baik kita menyadarinya atau tidak. Maka membaca Istighfar secara Dzikir Lisan sangat penting artinya, ini adalah tumpuan awal melangkah untuk menempuh Jalan yang suci ini.
Adab berdzikir secara lisan,


Allah swt adalah Maha Mendengar, jadi ketika kita berdzikir lebih baik dengan suara yang pelan saja. Tapi dengan sungguh-sungguh.
Ketika melaksanakan Dzikir dianjurkan dalam keadaan suci dari hadas besar maupun kecil. Serta suci dari najis.
Mengenai jumlah hitungan dalam berdzikir kepada Allah swt,Tidak terbatas(dzikir daim)Memang Tidak ada salahnya kita menghitung-hitung jumlahnya, sudah berapa banyak kita berdzikir kepada Allah, Alangkah baiknya jika kita tidak disibukkan dalam menghitung-hitung jumlah dzikir, tapi lebih sibuk dalam proses berdzikir.
Janganlah terpaku pada hitungan tapi perbanyaklah sebanyak-banyaknya,. Berdzikir setiap saat, dimana saja, kapan saja.
Cara berdzikir lisan dengan bacaan Istighfar.
Bila sudah terbebas dari hadas dan najis, kita mulai berdzikir, membaca istighfar dengan pelan-pelan, jika biasa menggunakan tasbih silakan aja, tapi disarankan untuk tidak perlu menghitung jumlahnya, karena dapat mengurangi nilai keikhlasan kita dalamberdzikir.